Selasa, 30 November 2010

7 Sunnah Nabi SAW

Hendaknya kita selalu menjaga tujuh sunnah Nabi setiap hari. Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah:
Pertama, Tahajjud
karena kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya.

Kedua, membaca Al-Qur’an sebelum terbit matahari Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.

Ketiga, jangan tinggalkan masjid terutama di waktu shubuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke masjid, karena masjid merupakan pusat keberkahan, bukan karena panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.

Keempat, jaga shalat Dhuha
karena kunci rezeki terletak pada shalat dhuha.

Kelima, jaga sedekah setiap hari.
Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari.

Keenam, jaga wudhu terus menerus karena Allah menyayangi hamba yang berwudhu. Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, “Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu shalat walau ia sedang tidak shalat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya Allah”.
 

Ketujuh, amalkan istighfar setiap saat.
Dengan istighfar masalah yang terjadi karena dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.
Dzikir, kata Arifin Ilham, adalah bukti syukur kita kepada Allah. Bila kita kurang bersyukur, maka kita kurang berdzikir pula, oleh karena itu setiap waktu harus selalu ada penghayatan dalam melaksanakan ibadah ritual dan ibadah ajaran Islam lainnya.
Dzikir merupakan makanan rohani yang paling bergizi,” katanya, dan dengan dzikir berbagai kejahatan seperti narkoba, KKN, dan lainnya dapat ditangkal sehingga jauhlah umat manusia dari sifat-sifat hewani yang berpangkal pada materialisme dan hedonisme.
Oleh : HM Arifin Ilham

Sudahkan anda melakukan hal tersebut???
Tanya pada diri kita masing-masing....
Semoga kita menjadi Golongan orang-orang yang Beriman dan Beilmu Pengetahuan yang Baik. AMIEN.INSYAALLAH.

Kamis, 25 November 2010

KOMPETENSI PERAWAT

Kewajiban moral pertama seorang perawat adalah menjadi praktisi yang kompeten. Kompetensi adalah prasyarat minimal untuk menjadi seorang perawat. Kewajiban utama mahasiswa keperawatan dan praktisi pemula adalah mencapai tingkat kompetensi. Dalam hal ini kompetensi berkaitan dengan peran dan fungsi yang kemudian membentuk kompetensi dan tanggung jawab perawat.
a.       Peran Perawat
Sesuai dengan hasil Lokakarya Nasional Keperawatan yang diadakan pada bulan Januari tahun 1983, peran perawat yang ditetapkan adalah sebagai berikut:  :
1.   Pelaksana pelayanan keperawatan. Perawat bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan keperawatan dari yang bersifat sederhana sampai yang paling kompleks kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
2.   Pengelola dalam bidang keperawatan dan institusi pendidikan keperawatan
Perawat bertanggung jawab dalam hal administrasi keperawatan baik di masyarakat maupun didalam institusi dalam mengelola pelayanan keperawatan untuk individ, keluarga, kelompok dan masyarakat. Perawat juga bekerja sebagai pengelola suatu sekolah atau program pendidikan keperawatan.
3.   Pendidik dalam ilmu keperawatan. Perawat bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan pengajaran ilmu keperawatan bagi tenaga keperawatan dan tenaga kesehatan lain.
4.   Peneliti dan Pengembang ilmu keperawatan. Perawat melakukan penelitian keperawatan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan meningkatkan praktek profesi keperawatan, khususnya pelayanan keperawatan, pendidikan keperawatan dan administrasi keperawatan.
Perawat juga menunjang pengembangan di bidang kesehatan dengan cara berperan serta dalam kegiatan penelitian kesehatan.
Sesuai dengan tingkat pendidikan Perawat Kesehatan dan kemampuan yang diharapkan, maka diantara keempat peran tersebut diatas, perawat kesehatan melaksanakan dua peran yaitu :
1).  Pelaksana Pelayanan Keperawatan. Perawat Kesehatan memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masayarakatdengan masalah kesehatan yang sering terjadi diberbagai tatanan pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, puskesmas, posyandu, panti, dan sebagainya.
2).  Sebagai perawat pengelola. Perawat kesehatan secara fungsional mengelola pelayanan keperawatan di rumah sakit dan puskesmas termasuk perlengkapan, peralatan, dan lingkungan tempat pelayanan kesehatan/keperawatan, disamping itu ia membimbing tenaga keperawatan dan petugas kesehatan lain yang berada dibawah tanggung jawabnya.
b.      Fungsi Perawat
1.   Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan
2.   Menyusun rencana asuhan keperawatan
3.   Melaksanakan asuhan keperawatan
4.   Melaksanakan dokumentasi keperawatan
5.   Mengelola perawatan klien sesuai dengan lingkup tanggung jawabnya
c.       Kompetensi Perawat
Dengan adanya peran dan fungsi perawat yang jelas, maka perawat dapat menjalankan tugasnya sesuai kompetensi dan tanggung jawabnya, berikut penjelasannya.
Sesuai fungsi No 1 yaitu Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan
Kompetensinya :
-     mengumpulkan data-data
-     mengidentifikasi masalah klien pada kasus tertentu
Fungsi No 2 yaitu Menyusun rencana asuhan keperawatan
Kompetensinya :
-     menyusun rencana perawatan klien yang menjadi tenggung jawabnya
Fungsi No. 3 yaitu Melaksanakan asuhan keperawatan
Kompetensinya :
-     menggunakan ilmu penetahuan yang diperolehnya dalam melaksanakan asuhan keperawatan
-     melakukan tindakan/keterampilan keperawatn untuk memenuhi untuk memenuhi kebutuhan klien
-     memberikan perawatan terhadap klien yang mengalami gangguan fungsi sistim tubuh
-     memberikan perawatan terhadap klien yang mengalami gangguan mental
-     memberikan perawatan kebidanan terhadap klien yang memerlukannya
-     memberikan perawatan terhadap anak yang mengalami masalah kesehatan tertentu
-     memberikan perawatan terhadap klien usia lanjut
-     memberikan perawatann terhadap klien dalam keadaan terminal dan sakaratul maut
-     memberikan pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang mengalami masalah kesehatan tertentu
-     memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kewenang, tanggung jawab dan etika profesi
Fungsi No. 4 yaitu Melaksanakan dokumentasi keperawatan
Kompetensinya :
-     Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
-     Mengidentifikasi perubahan yang perlu diadakan dalam rencana perawatan
-     Mendokumentasikan tindakan perawatan
Fungsi No. 5 yaitu Mengelola perawatan klien sesuai dengan lingkup tanggung jawabnya
Kompetensinya :
-     Menciptakan komunikasi yang efektif dengan teman sejawat dan petugas lain
-     Menerapkan keterampilan manajemen
d.      Tanggung jawab profesi perawat
Selain kompetensi seorang perawat juga harus memiliki rasa tanggung jawab karena salah satu ciri perawat profesional adalah melaksanakan tanggung jawab dan tanggung gugat, sesuai dengan kode etik serta berdasarkan standar praktek keperawatan yang telah disepakati.
Tanggung jawab itu dapat dijabarkan sebagai berikut :
1.   Tanggung jawab terhadap klien
a.   Memenuhi kebutuhan pelayan keperawatan kepada klien dengan penuh rasa tanggung jawab sesuai kebutuhannya
b. Menindungi klien terhadap hal-hal yang dapat membahayakan dan merugikan dirinya dengan mengutamakan keselamatan klien
c.   Membantu klien untuk dapat meolong dirinya sendiri dalam memenugi kebutuhan hidup sehari-hari serta memelihara kesehatannya
d.   Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya sehubungan tugas yang dipercayakan kepadanya
2.   Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri
a.   Melindungi dirinya dari kemungkinan penularan penyakit
b. Melindungi dirinya dari gangguan yang datang dari lingkungan pekerjaannya
c.   Menghindari konflik dengan orang laindalam melaksanakan tugasnya melalui metoda pemecahan masalah
3.   Tanggung jawab terhadap profesi
a.   Mengadakan kerjasama antara anggota tim kesehatan dalam melaksanakan tugasnya
b.   Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
c.   Meningkatkan pengetahuan tentang ilmu keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi
d.   Melaksanakan kewajibannya secara tulus ikhlas sesuai martabat dan tradisi leluhur perawatan
e.   Tidak akan mempraktekkan pengetahuan dan keterampilan untuk tujuan yang bertentangan dengan norma kemanusiaan
f.    Matang dalam mempertimbangkan kemampuan sejawat jika menerima atau mengalihtugaskan tanggung jawab yang ada hubungannya dengan keperawatan
g.   Menjunjung tinggi nama baik profesi dengan menunjukkan perilaku dan kepribadian yang tinggi
h.   Membina dan memelihara mutu organisasi profesi keperawatan sebagai sarana pengabdiannya
4.   Tanggung jawab terhadap masyarakat
Menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan masyarakat dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan khususnya, serta upaya-upaya kesejahtraan umum, sebagai bagian tugas kewajibannya bagi masyarakat
5.   Tanggung jawab terhadap bangsa dan tanah air
a.   Perawat senantiasa mematuhi peraturan yang berlaku serta berperan aktif menyumbangkan pikiran kepada pemerintah dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan dan khususnya perawatan
b.   Memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup hidup beragama dari klien, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
Selain itu kompetensi juga dapat berarti standar praktek keperawatan  perawat professional atau perawat teregister, hal ini disebutkan oleh Tien Gartinah, Ratna Sitorus, Dewi Irawaty, 1999 dalam bukunya Aziz Alimul H, 2002: 107-109.
a.       Pengertian
Standar praktek keperawatan adalah ekspektasi minimal dalam membrikan asuhan keperawatan yang aman, efektif dan etis. Standar praktek keperawatan merupakan komitmen profesi keperawatan dalam melindungi masyarakat terhadap praktek yang dilakukan oleh anggota profesi. Standar praktek harus dinamik sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Standar praktek keperawatan dibedakan sesuai dengan jenis dan jenjang tenaga keperawatan. Standar praktek keperawatan ini khusus untuk perawat profesional.
b.      Lingkup
1.   Standar I         : Ilmu Pengetahuan
Perawat professional (perawat teregister) melaksankan prakteknya didasarkan pada ilmu pengetahuan keperawatan dan materi yang relevan dengan keperawatan yang berasal dari ilmu-ilmu yang lain dan humaniora, serta secara terus menerus mengembangkan diri sepanjang kehidupan keprofesionalannya. Perawat professional (terigester) menunjukkan pemahaman dan menganalisis:
1.   Empat konsep dan hubungannya antar keempat konsep tersebut:
a.   Keperawatan
b.   manusia
c.   kesehatan (sehat-sakit)
d. lingkungan
2.   Peran perawat professional
3.   Hubungan antara perawat dengan individu dan kelompok (termasuk anggota keluarga dan keluarga terdekat) sebagai klien.
4.   Hubungan antar sesame perawat
5.   Hubungan antar perawat dengan disiplin/profesi kesehatan lain
6.   Tahapan proses keperawatan
7.   Prinsip-prinsip dalam intervensi keperawatan
8.   Keadaan kesehatan yang lazim terjadi
9.   Katagori keadaan Klien:
a.   kritis
b.   akut
c.   resiko tinggi
d.   keadaan normal.
10. Meningkatkan dan memepertahankan kesehatan
11. Isyu-isyu tentang keperawatan dan kesehatan
12. Kerangka konsep tentang etik dan legislasi yang mempengaruhi situasi dimana perawat bekerja
13. Metodologi penelitian dalam keperawatan *)
14. Konsep Kepemimpinan *)
15. Manajemen sumber pelayanan kesehatan *)
16. Sistem pelayanan kesehatan *)
2.   Standar II        : Akontabilitas Profesional
Perawat professional menjalankan fungsi independent dan interdependen serta harus dapat memenuhi persyaratan etis dan legal dalam menjalankan praktek keprofesionalannya.
1.      Berfungsi sejalan dengan legislasi dan standar praktek keperawatan yang sesuai dengan tingkat pendidikannya
2.      Menunjukkan minat, empati, percaya, jujur dan hangat pada saat berinteraksi dengan klien
3.      Bertindak sebagi perwakilan klien dengan membantu klien memahami informasi yang relevan.
4.      Bertindak sebgai perwakilan klien dengan melindungi dan meningkatkan hak-hak klien untuk:
a.       memeperoleh informasi yang abash
b.      menyepakati secara sadar akan asuhan keperawatan pengobatan dan peran sertanya dalam kegiatan penelitian
c.       privacy dan kerahasiaan
d.      pengobatan yang sesuai dengan manusia sebagai individu
e.       berpartisipasi dalam membuat keputusan yang mempengaruhi asuhan kepeawatan yang ditujukan kepada.
5.      Bertanggung gugat terhadap tindakan yang dilakukan
6.      Menunjukkan kemampuannya dalam hal pengetahuan yang metakhir pada saat menjalankan praktek.
7.      Mencari tuntunan dan bimbingan bila tidak dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara kompeten
8.      Menghindari mempraktekkan hal-hal di luar batas kemampuannya
9.      Bekerja sama dengan anggota profesi keperawatan
10.  Bekerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya
11.  Membuat pertimbangan dalam menjalankan rencana keperawatan yang bersifat multidisiplin yang telah di susun
12.  Berbagi pengetahuan  dan keahlian dengan oranglain
13.  melakukan tindakan pada kondisi dimana keamanan ataupun kesejahteraan klien tidak diperhatikan/ terancam
14.  melaporkan kejadian tentang praktek yang tidak benaratau kekeliruan dalam menjalankan pelayanan keperawatan yang dilakukan olh tenagaa lain (bukan perawat) kepada yang berwewenang
15.  membantu pengembangan kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan asuhan klien
16.  membantu pengembangan keperawatan atau sisitem pemberian pelayanan keperawatan *)
3.   Standar III      : Pengkajian
Perawat professional melaui konsultasi klien, mengumpulkan data tentang kesehatan klien secara sistematik untuk pemeriksaan awal, pengkajian yang lebih rinci untuk hal-hal tertentu dalam rangka menentukan satu atau lebih diagnosa keperawatan.
1.      Membuat pertimbangan dalam memodifikasi tahap pengkajian sesuai dengan kondisi klien
2.      Mengumpulkan data tentang klien meliputi:
a.   Persepsi dan kepuasan tentang kesehatannya
b.   Sasaran dan pengharapan tentang kesehatannya
c.  Pertumbuhan dan perkembangan
d.  Status fisiologis
e.  Status emosional
f.    Penampilan
g.  Latar belakang, budaya, agama, dan sosio ekonomi
h.  Pola kegiatan sehari-hari
i.    Metode dan cara berkomunikasi
j.    Metode koping
k.  Lingkungan fisik, social dan emosional
3.      Mengumpulkan data tentang sumber-sumber yang tersedia untuk asuham keperawatan           
4.      Menggunakan  berbagai sumber dalam mengumpulkan data:
a.       klien
b.      keluarga klien
c.       orang lain yang relevan
d.      anggota tim kesehatan
e.       catatan
f.       bahan bacaan
g.      pengalaman klien sebelumnya
5.      Menggunakan tekhnik komunikasi verbal dan non verbal
a.       bertanya
b.      mendengat dengan baik
c.       menerima keluhan
d.      memberi penghargaan
e.       mendorong mengutarakan perasaannya
f.       melakukan klarifikasi
g.      sentuhan
6.      Menggunakan berbagai tekhnik pengumpulan data:
a.       wawancara
b.      konsultasi
c.       auskultasi
d.      perkusi
e.       palpasi
f.       observasi
g.      monitoring
h.      pengukuran
7.      Mendokumentasikan data:
a.       mengidentifikasi fungsi tubuh secara umum dan rinci
b.      mengidentifikasi berbagai fungsi tubuh yang normal
c.       mengidentifikasi pola fungsi kehidupan klien, kekuatan dan kelemahannya
d.      mengidentifikasi resiko dan factor yang menyebabkan sakit *)
8.      Mendokumentasikan tingkat dan pola perubahan fungsi tubuh klien
9.      Mengkonfirmasikan data terhadap pemahaman klien ataupun orang lain yag relevan tentang data klien dengan menggunakan tekhnik komunikasi dan pengumpulan data
10.  Mendokumentasikan diagnosa keperawatan

11.  Mendokumentasikan dan memperbaharui semua informasi secepat mungkin tanpa mengabaikan klien
12.  Menjamin kerahasiaan dokumentasi dan dapat diambil kembali dari system penyimpanan cadangan kesehatan.                                    
4.   Standar IV      : Perencanaan
Perawat professional melalui konsultasi dengan klien mengidentifikasi prioritas, waktu pencapaian dan strategi/intervensi dari standar rencana keperawatan dalam rangka menentukan rencana keperawatan yang bersifat individual sehingga dapat mencapai hasil akhir yang paling mungkin dicapai untuk setiap klien
1.      Membuat pertimbangan dalam memodifikasi perencanaan yang sesuai denngan situasi klien
2.      Menjamin bahwa hasil akhir rencana keperawatan dapat dipahami klien
3.      Menentukan sumber-sumber yang tepat dalam melaksanakan rencana keperawatan
4.      Memilih intervensi yang efektif, efisien yang mungkin dilakukan dan sesuai *)
5.      Berpartisipasi pada rencana keperawatan yang bersifat individual dengan mendokumentasikan:
a.       hasil akhir yang paling mungkin dicapai sesuai dengan masalah klien
b.      waktu pencapaian
c.       intervensi keperawatan
6.      Mengkoordinasikan pengembanga rencana keperawatan yang bersifat individu *)
7.      Mengkonfirmasikan pengembangan bahwa rencana keperawatan individu:
a.       sesuai dengan rencana disiplin lain
b.      mencerminkan prioritas
c.       ditulis dalam istilah yang realistic dan dapat diukur
8.      Mengembangkan atau berpartisipasi dalam pengembangan rencana standar keperawatan *)
9.      Memfasilitasi proses kelompok dalam mengembangkan rencana asuhan *)
10.  Menggunakan tekhnik komunikasi selama masa perencanaan
11.  Mendokumentasikan dan memperbaharui semua informasi sesegera mungkin tanpa mengorbankan klien
12.  Menjamin dokumentasi bersifat rahasia dan dapat ditinjau dari system penyimpanan catatan kesehatan
5.   Standar V        : Pelaksanaan
1.      Membuat pertimbangan dalam memodifikasi tahap implementasi untuk disesuaikan dengan situasi klien
2.      Membantu klien memperoleh atau mempertahankan fungsi ventilas dan pernapasan secara optimal:
a.       mendemonstrasikan RJP (Resusistasi Jantung Paru)
b.      mendemonstrasikan pengisapan lender melalui trachea
c.       memberikan oksigen
d.      membantu klien melakukan pernafasan dalam dan batuk
e.       melaksanakan postural drainage
f.       menggunakan oropharygeal air way dan pompa  resusistasi
3.      Meningkatkan sirkulasi dengan cara:
a.       mengawasi kemungkinan perdarahan
b.      membantu mengatur posisi baring klien
c.       membantu klien menggunakan alat-alat Bantu rehabilitasi
d.      merawat klien yang menggunakan alat-alat rehabilitasi
e.       mempertahankan CVP (central Venus Presure)
4.      Meningkatkan integritas jaringan dengan cara:
a.       memberikan perawatan kulit
b.      menggunakan alat-alat pelindung
c.       memberikan perawatan luka
d.      membuang jaringan yang mati *)
e.       merawat drainage *)
f.       irigasi luka *)
5.      Meningkatkan nutrisi dan pencernaan dengan:
a.       cara-cara memberikan makan melalui mulut
b.      memberikan instruksi tentang diit atau gizi
c.       menggunakan dan memelihara pipa sonde (NGT) yang terpasang
d.      memasang atau mencabut pipa sonde lambung (NGT)
6.      Meningkatkan kemandirian klien
a.       menggunakan tekhnik belajar mengajar dan mendorong (reinforcement)
b.      mengajar perawatn mandiri
c.       mengajar pemeriksaan fisik dan emosional secara mandiri
d.      membantu klien memperoleh sumber-sumber yang diperlukan untuk kelanjutan perawatannya *)
e.       menggunakan tekhnik motivasi *)
f.       mengajarkan tekhnik pengambilan keputusan *)
7.      Meningkatkan rasa nyaman dan kebersihan dengan:
a.       membantu memandikan klien
b.      membantu klien menjaga kebersihan
c.       menggunakan sentuhan, massage dan tekhnik mengurangi strees
d.      memberikan kompres dingin maupun hangat
8.      Meningkatkan eliminasi dengan:
a.       melaksanakan dan mengajarkan pengawasan diit secara rutin
b.      memelihara pipa drainage dan alat-alat pengumpul cairan tubuh
c.       melaksankan perawatan ostomi
d.      memberikan huknah dan supositoria
e.       mengeluarkan feces secara manual
f.       melakukan irigasi kandung kemih
g.      melakukan kateterisasi kandung kemih *)
9.      Meningkatkan keseimbangan aktivitas dan istirahat atau tidur dengan cara:
a.       menjalankan dan mengajarkan hal-hal yang rutin dan memberi waktu istirahat
b.      membantu terselenggaranya aktifitas yang bervariasi
c.       mendorong latihan gerak (exercise) dan ambulasi
d.      menggunakan dan mengajarkan tekhnik relaksasi
10.  Meningkatkan rasa aman dengan:
a.       menggunakan alat0alat Bantu
b.      menggunakan tekhnik belajar/mengajar
c.       menggunakan tekhnik pencegahan dan isolasi
d.      memodifikasi lingkungan langsung mengurangi bahaya
e.       menggunakan tekhnik mengatasi resiko/masalah *)
f.       menggunakan berbagai sumber di masyarakat untuk mengurangi bahaya lingkungan *)
11.  Menigkatkan pemahaman terhadap hal-hal yang berkenaan dengan seksualitas dan system reproduksi
a.       mengajarkan hubungan seksual yang aman
b.      mendemostrasikan perilaku tidak memvonis
c.       membantu klien mengekspresikan hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas
d.      mengajarkan hal-hal yang berhubungan dengan keluarga berencana *)
12.  Meningkatkan konsep diri yang bersifat positif dan penaggulangan yang efektif
a.       menggunakan humor
b.      menggunakan model peran
c.       menggunakan tekhnik penguatan (reinforcement)

d.      menggunakan dan mengajarkan sifat asertif
e.       melakukan intervensi pada keadaan kegawatan
f.       merujuk klien kepada kelompok pendukung
g.      menghargai system nilai dan keyakinan individu
h.      memberikan dorongan pada klien yang sedang berduka
i.        memberikan dukungan terhadap perbedaan cirri kebudayaan
j.        membantu klien untuk memahami nilai-nilai, sikap dan kepercayaan *)
13.  Meningkatkan interaksi social dengan
a.       mendorong partisipasi social
b.      menciptakan kesempatan untuk berinteraksi social
c.       menginterupsikan sikap/perilaku yang bersifat anti social *)
d.      menengahi konflik *)
14.  Meningkatkan lingkungan yang sehat dengan:
a.       mengubah stimulus lingkungan
b.      menyediakan obyek yang dikenal
c.       menyediakan stabilitas lingkungan
d.      melakukan lobbying untuk lingkungan yang sehat *)
15.  Memberikan obat-obatan luar, pada rongga-rongga tubuh (oroficium), melalui slang.pipa dengan penyuntikan intra vena dan drip
16.  Menkoordinir pengimplementasikan rencana keperawatan *)
17.  Mendokumentasikan strategi dan intervensi
18.  Menggunakan tekhnik komunikasi sepanjang fase implementasi
19.  Mendokumentasikan dan memperbaharui semua informasi sesegera mungkin tanpa mengabaikan keamanan klien
20.  memastikan bahwa penyimpanan dokumen dapat dirahasuakan dan dapat diambil / dikeluarkan dari system penyimpanan dokumen.
6.   Standar VI      : Evaluasi
Perawat professional berkonsultasi dengan klien, secara sistematika mengevaluasi sejauhmana hasil yang diharapkan telah dicapai, perawat professional secara sistematik mengevaluasi asuhan keperawatan terhadap klien secara individu yang diberikannya, maupun keseluruhan praktek keperawatan yang telah dilaksankannya. Perawat professional berpartisipasi dalam mengevaluasi system pemberian pelayanan keperawatan
1.      Melatih pengambilan keputusan dalam memodifikasi tahap-tahap evaluasi yang sesuai dengan kondisi klien
2.      Mengidentifikasi hasil yang diharapkan dan yang tidak diharpkan dari asuhan keperawatan yang dilakukan
3.      Membandingkan berbagai hasil dengan hasil yang terbaik diharapkan dan menetapkan sejauhmana yang mereka telah capai.
4.      Mengkonfirmasikan validitas dari hasil observasinya dengan hasil temuan bersama klien atau orang lain yang relevan
5.      Mendokumentasikan dan perbaharui seluruh informasi segera/secepat mungkin apa adanya tanda mengorbankan klien
6.      Menyakinkan bahwa dokumentasi dirahasiakan dan dapat ditinjau kembali dari system penyimpanan catatan kesehatan keperawatan
7.      Menetapkan efektifitas rencana keperawatan individu
8.      Menentukan dan mendokumentasikan modifikasi rencana keperawatan individu yang sesuai dengan kebutuhan klien yang berubah
9.      Mendesain atau memodifikasi rencana keperawatan terstandar sesuai dengan kebutuhan *)
10.  Berpartisipasi dalam mengembangkan metode untuk mengevaluasi mutu asuhan keperawatan *)
11.  Menjalankan peningkatan pengetahuan / penilaian diri untuk menetapkan efektifitas, efesiensi dan adekuatnya asuhan keperawatan yang diberikan kepada individu klien, begitu juga terhadap praktek keperawatan yang dilakukannya.
12.  Menggunakan tekhnik komunikasi sepanjang tahap evaluasi.
*) Kopetensi/ kewenangan tersebut diutamakan S1 Keperawatan (Ners) atau setara

Selain itu, menurut Ketua PPNI DKI Jakarta, Prayetni, SKp,M.Kep dalam sebuah seminar di Jakarta  22 November 2008, menyampaikan Dimensi kompetensi keperawatan ada lima yaitu:
1. Task Skill: Melaksanakan tugas pekerjaannya sesuai dengan standar yang diisyaratkan oleh industri atau tempat bekerja.
2. Task Management Skill: Membuat perencanaan serta mengorganisasi tugas tersebut.
3. Contingency Management Skill: Melakukan tindakan yang tepat atas suatu masalah.
4. Job/role Environment Skills: Berperan serta dalam mengelola lingkungan pekerjaan.
5. Transfer/Adaptation skills: menerapkan keterampilan dan pengetahuan pada situasi yang baru.

Sumber Pustaka:
http://villasehat.blogspot.com 
http://lukmanrohimin.blogspot.com